Rabu, 04 Agustus 2010

Ariel dalam Syair.....

Ada yang benci dirinya
Ada yang butuh dirinya
Ada yang berlutut mencintainya
Ada yang kejam menyiksa dirinya
Dosakah yang dikerjakan
Sucikah mereka yang datang

Penggalan syair itu pernah dinyanyikan Ariel alias Nashril Irham, mantan vokalis band Peterpan.

Engtah, kenapa Peterpan sempat membawakannya, yang kebetulan bukan ciptannya sendiri. tentu tidak ada yang salah bila menyanyikan lagu yang pernah ngetop di era tahun 80-an

Yang aneh, setidaknya sedikit dianeh-anehkan, syair-syairnya itu sangat menyentuh sekaligus mengena dalam situasi masalah yang tengah dihadapi ariel menyangkut skandal video 18+ layak sensor itu.

ada yang benci dirinya, sebagian penggemarnya, saingan profesinya, setidaknya pasangan mainnya dalam video itu, karena akibat ulah pengabadian adegan mereka itulah mereka juga terseret kasus hukum. Ada yang butuh dirinya, penikmat musik; pelaku bisnis musik; mulai produser;sponsor; media sampai pada pedagan kaset dilapak-lapak pasar, tak peduli itu asli apa bajakan; termasuk kaulah muda arielmania. yang tega menyiksa dirinya adala pengupload dan penyebar adegan ranjangnya yang sempat meresahkan masyarakat itu dan ramai dipemberitaan mancanegara.Yang mereka kerjakan tentu berdosa menurut hukum agama dan hukum masyarakat karena belum ada ikatan pernikahan yang membolehkan mereka melakukan perbuatan itu. Dan yang membenci, mencaci, menghinakan tidak ada jaminan bahwa mereka lebih baik dari Ariel sendiri.


Dalam perkembangan kasusnya sampai saat kini, belum ada pengakuan resmi dari Ariel tentang keaslian dirinya dalam video itu, meski ada pangakuan tidak bisa juga dijadikan dasar hukum untuk menjerat menurut undang-undang positif yang berlaku. sikap ariel itu sungguh disayangkan banyak pihak supaya dapat dipercepat ptoses hukum kasusnya. Pengakuan dari praktisi telematika cukup dijadikan bukti pihak kepolisian untuk melanjutkan proses hukumnya.

Mungkin dalam hatinya kerkata:sudah...maafkan aku
segala salahku dan bila tetap membisu dan kita terlupakan dan kita terluka


Dan mungkin yang lain mengatakan:
Kutanya malam....
Dan dapatkah lihat perbedaan yang tak
terungkapkan....
tapi mengapa tak berubah.....
Ada apa dengannmu wahai Ariel.


Akankah Peterpann hilang kepopulerannya ditelang masa sebagai bagian dari seleksi alam ? dan hilang semua impian
Aku tidak bisa bertahan....
Dan aku tidak bisa menahan....
Dan hilang semua harapanku...
Dan hilang semua impianku....
Dan hilang semua resahku bersama harga diriku


Dari taman lapas dan bukan taman lagit lagi,
Mungkin masaku telah berlalu
Mungkin hatiku tak terbentuk lagi
Rasa ini tak terobati
Tapi mati tak mengobati

 
Dimalam-malam sunyi, tapi tidak bisa tidur sampai pagi telah tiba dan tidur tenang sekaligus menghilang dari pantauan papparazzi dan menyatakan :
Lupakan semua tinggalkan ini
Kukan tenang dan kau akan pergi
hilang dari pemberitaan yang hampir semuanya memojokkan dirinya demi sebuah oplah dan rating

Bagaimana ia sebagai public figure memancing wartawan infotainmen yang terkadang usil mengupas tidak tuntas objek berita.

Bagaimana orang-orang tak habis fikir, mereka mengabadikan adegannya dengan kamera video untuk kenangan super pribadi yang tak disangka ujung-ujungnya tersebar di dunia maya oleh orang-orang yang tak disangkanya.

Mungkin : fikirannya tak dapat dimengerti
kaki di kepala kepala di kaki...
Dan kenapa pasangan mainnya tidak memprotes pengabadian itu ? dan untuk apa ?
dan kamu hanya perlu terima
dan tak harus memahami
Dan tak harus berfikir dan hanya perlu mengerti
Inginkan rasakan rindu biar waktu yang memisahkan


Ariel sekarang benar-benar terbuka topengnya dan orang-orang sudah melihat warna sebenarnya.

Apakah Ariel alias Nashril Irham, mantan vokalis Band Peterpan dalam hati kecilnya berkata yang terakhir kalinya
Kuyakin inilah waktunya menepikan cinta
Masa ini kulalui
Takkan pernah sesali ini yang terdalam

Dan membuthkan tuntunan dari orang-orang yang mengasihi dan tak ada kata terlambat untuk bertobat. Ampunan Tuhan maha luas biar orang mau bilang apa.

3 komentar: