Sabtu, 02 Juli 2011

Bongsor itu kini sakit

Namanya "biru", sama nama tetangganya yang super power nun jauh itu, tapi terkadang disebut Bongsor karena pertumbuhannya pesat sejak kelahirannya dan lalu jadi fenomenal. Tidak sama saudara dan keluarganya yang lain yang mengalami proses pendewasaan tapi pun kadang-kadang genit, cengeng dan kekanak-kanakan. Banyak merasa heran, kok Biru cepat membesar begitu, apa makannya dan siapa yang kasi makan, tapi sekarang tahu sama tahu dan bersaing kasi makan demi dapat berkah setidaknya sok dekat,

Biru mempunyai saudara yang duluan lahir. Namanya "Kuning". SiKuning tidak serta merta besar meski lama-kelamaan besar tidak wajar juga. karena pihak lain dipaksa dan terpaksa membesarkannya kalau tidak, jatah makan siang dikurangi bisa-bisa merana sepanjang masa. Hingga suatu waktu ramai-ramai ditinggalkan sendiri. tapi tidak terlalu lama menunggu, si kuning kembali bermetamorfosis jadi neo kuning dan tampaknya akan mengalami puberitas selanjutnya.

Juga memiliki kakak tertua "Merah" namanya. Dulu pernah jadi idola, tapi karena masa lalunya rumit. Hidupnya pasang-surut. Kini berjalan tertatih sendiri demi merebut pamor yang kini dalam kendali Si Biru. Si Merah terkadang merasa dianak tirikan hanya pringsip dan kejayaan masa lalulah yang membuatnya tetap bertahan dan baiknya masih ada sebagian sahabatnya yang masih setia menemaninya.

Kini Biru yang bongsor itu dalam keadaan sakit entah stadium keberapa. Badannya bengkak sana sini seperti teriak-teriak untuk segera ditangani belum lagi bekas-bekas cubitan dari luar yang membuatnya kewalahan menggaruk serta menangkis kiri-kanan 
Pada awalnya pihak lain menganggap itu hanya strategi pencitraan saja yang selama ini sering dimunculkan, tapi karena teriakan dan tekanan virus-virus dari dalam tubuhnya sendiri membuat semua berpikir serius akan derita Biru. Ada perihatin dan  banyak pula memandang ini adalah suatu oportuniti yang sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Wajar saja Biru yang bongsor itu kewalahan dan bingung menghadapi semua masalah-masalahnya yang tampak tumpangtindih karena belum cukup pengalaman dalam teknik problem solving, belum pengalaman dalam mengurus banyak komunitas dengan segala unek-uneknya, umurnya saja belum genap 10 tahun tidak seperti kakak-kakaknya yang sudah kuyup masalah. 

Parahnya lagi, pihak pihak yang selama ini dekat dan gemas dengan perpormance Biru seperti menjaga jarak, apa tak ingin tertular sakit atau melihat ada peluang mengambil posisi Biru setidaknya cari aman dari segala kemungkinan bila nantinya Si Biru terjadi apa apa yang memungkinkan diasingkan dari sebagian aktivitas dan kebahagiaan kelurganya yang selama 7 tahun ini puas dinikmati.

Saat ini benar-benar tahun ujian bagi Biru yang bongsor itu. Ia ditantang untuk memberikan bukti bahwa ia besar bukan tidak wajar tapi sehat. Bukan besar karena penyakit bukan matang karena hasil karbitan setidaknya sampai lebih 2 tahun lagi.