Sabtu, 21 Februari 2015

DIA SEUTUHNYA

Salahsatu karakter Jokowi yg dinilai berbeda dgn Sby adalah lincah, cepat dan cekatan dalam bertindak.kalau perlu blusukan menyidik sumber masalah. Dan klop berpasangan  Jusuf Kalla yang lebih dikenal lewat  lebih cepat lebih baik. Mungkin karena berlatar-brlakang pengusaha, yg butuh cepat tanggap berspekulasi.

Integritas Jokowi itu juga coba diterapkan kurang sebulan setelah pelantikannya, saat mengumumkan langsung kenaikan bbm serta pembatasan subsidinya. Dan di situlah awal kontroversinya. Beliau didemo di sana sini, Jokowerspun terpecah. Bagaimana tidak, harga minyak dunia turun malah harga bbm domestik naik. Tapi tak genap sebulan, harga bbm pun diturunkan juga.

Integritas dan kemandirian serta idealis Pak Jokiwi terus terdegridasi dari setiap masalah seakan tanpa henti.

Mungkin kini, dia mulai sadar kalau dia bukan dirinya seutuhnya lagi. Dia kini sebentuk kristal berkilau, dan kristal itu dipandang sebagai model kekuatan dan harga diri yang akan diperhitungkan dunia luar. Pun tak sedikit menilai sebagai sekadar citra yang tak ada apa-apanya karena hanya tumpukan sel-sel yang butuh ditumpangkan. Beliau kini harus extra hati-hati dalam berucap dan bertindak, karena bisa menjadi penyembuh dan atau racun tergantung opini mana yang membawanya.


Dua hari setelah dilantik menjadi presidenpun banyak menilai kalau dalam memilih menterinya itu bukan seutuhnya preoregatifnya tapi bentuk negosiasi politik dan titipan. Tak ada salahnya juga kalau menterinya itu punya kapability dan yang terpenting bisa diajak kerjasama.



Dan terakhir dan semoga terakhir, beliau tak mengeluarkan keputusan mendesak pada kasus calon kapolri dan pimpinan KPK yang satu demi satu sudah dipreteli. Banyak menduga kalau sebetulnya calon kapolri yg dimasalahkan sebagian kecil orang itu titipan lalu dia mau menariknya kembali setelah issu rekening gendut, toh beliau punya hak spesial dan dari jauh hari diyakini kalau punya keputusan yg independent, ideal, tapi tak kuasa berseberangan dgn partai pengusungnya dan juga anggota Dpr yg mayoritas dari kubu partai seberang, jangan-jangan ada apa apanya dibaliknya. 

Ditambah sulit lagi dari Sebagian Jokowers menentang pengankatan calon kapolri yg dimasalahkan itu. Tvwang bilang makan buah simalakama. Maju kena mundur kena.
Ada apa?. Beliau mengajukan calon kapolri lalu Anggota Dpr menyetujuinya., calon tersebut kemudian ditersangkakan oleh Kpk. Sisi lain keputusan Kpk itu disinyalir sebagai dendam personal., beliau tak mau lagi dicap sebagai petugas partai tapi partainya punya jasa besar, eh jokowersnya ikut-ikutan  tak mau konpromi
...pusing pala berbie he..he..he.


Teringat cerita beberapa presiden lalu, jatuh karena orang-orang dekatnya sendiri. Sukarno karena kegenitan komunis, Suharto karena keluarga dan kroninya, Atau Gusdur karena pembisiknya. Kiranya Presiden Jokowi tidak mengalaminya melihat banyaknya pendukung baik yang terang-terangan maupun yang bersembunyi. Dan tentu manusiawi kalau ada naluri tak enak rasa dan ingin balas budi dan ungkapan terimakasih lainnya yg dapat membuat pihak lain iri. 


Masih banyak waktu memilih  dan menghindari teman yg kelak dapat merepotkan. Masih banyak kesempatan menampilkan diri sebagai salah-satu presiden yg pernah ada.

Apapun keputusan pemimpin pasti ada sisi positifnya meski dapat tentangan  dari mana-mana dan pasti banyak pula dukungan. 

Jumat, 13 Februari 2015

VALENTINE TLAH TIBA

14 Februari di setiap tahun telah teridentikkan sebagai hari cinta, hari kasih sayang?.


Bagiku adalah harinya orang sibuk, egois dan pelit cinta. Bagaimana tidak, hanya sekali setahun?.bukankan cinta dan kasih sayang ditaburkan setiap waktu. Cinta kepada tuhan, dan kasih sayang pada sesama ciptaan tuhan.

...tapi, kasih sayang tiap tanggal pink ini khusus buat kekasih, bro!. Harinya muda-mudi yang lagi kasmaran. Yang tua-tui juga boleh, tuch!...

...cuma itu?...

...banyaklah, tukar kado, ngasi ciklat, nikmati segalanya bersama yang terkasih. Pokoknya bersenang-senanglah!.de el el..de el el...de el el...

Oh, ya. Ada satu tradisi di Japang, namaya Giri Choco, dimana menghadiahkan coklat pada orang lain apakah itu teman atau atasan. Secara tidak langsung diwajibkan membalsnya dengan coklat pula. Besar kecilnya nilai coklat balasan itu tergantung tingkat perasaan orang tersebut. Semacam isyarat

Tapi, isyarat apa pula bila membeli coklat berbonuskan kondom?!@#$& yang menghebohkan itu. Apa hubungan coklat sama kondom. Bukannya coklat identik dengan  pacaran? Lalu...?
Lalu tidak mengapanya beredar 'Saatnya Aku Belajar Pacaran', yang tak mengapakan bla bla bla pranikah bagi sepasang kekasih.

Kalau dilain hari saja mereka berani melakukan sesutu negatif dalam tradisi agama, bagaimana halnya pada hati valentine?.

Rupanya niat suci Santo Valentinus yang merestui pernikahan setidaknya meminiminal perzinahan sudah digeser kepada hal yang merusak pernikahan.
Merusak nilai cinta dan kasih sayang suci Ilaahi.
Dan membatasi cinta kasih sekali setahun?.


Minggu, 11 Januari 2015

CHARLIE HEBDO DAN TERORIS

Miris melihat peristiwa berdarah di Perancis beberapa hari terakhir. Betapa tidak, tiga kejadian dramatis memilukan sekaligus memalukan hampir bersamaan. Penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo, penyandaraan toko milik seorang Yahudi dan penyanderaan di salah-satu toko perhiasaan.


Dua kejadian pertama sangat sensitif bagi dunia Islam dan Barat. Karena pelakunya beragama Islam. Meski Presiden Francis mencoba mereda Ketegangan dengan pernyataannya kalau peristiwa itu tidak ada hubungannya dengan Agama Islam, tapi opini publik terlanjur tergiring Apalagi majalah itu pernah menyulut amarah Umat Islam dengan kariakatur Nabi Muhammad.
Simpati dan dukungan dunia terus mengalir untuk Charlie Hebdo berbanding lurus kecaman dan kutukan untuk pelaku serta ideologinya.


Siapa salah, siapa benar. Masing- masing mengklaim diri benar dan yang lain salah. Masing-masing punya pola pikir dan jalan hidup yang diyakini paling baik dan paling benar. Mengagumi Hak Asasi menurut versi masing-masing. Masing-nasing menghakimi dengan caranya sendiri tapi tidak mau dihakimi.

Masing-masing tidak ada yang berani dengan kesadaran penuh mengatakan  bahwa dirinya juga sebenarnya mencoba memaksakan kehendak kepada yang lain.
Dikala media Barat yg menjunjung tinggi kebebasan membuat karikatur yang dinilai menghinakan tokoh yang dimuliakan pihak lain kemudian ada pembalasan dgn cara berbeda lalu dicap sebagai tindakan teror maka makna keadilan akan menjadi misteri.


Ada banyak literatur tentang teror dan teroris. Ada teror fisik dan mental. Barat  yang intelek dan maju tanpa sadar meneror secara mental lewat iptek dan media sedangkan yang lain meneror dgn fisik karena belum siap dengan medi dan iptek. Barat dgn mudah menghakimi lawan-lawannya lewat opini publik. AlQaedah yang oleh Barat disegeli sebagai kelompok teroris, dan petingginya mengatakan bahwa kalau definisi teroris adalah kelompok yang membela hak-hak kemanusiaan dan hak beragama kami maka benarlah kami ini teroris.


Kalau mau berfikir sederhana dan tak mau melebarkan setiap masalah, ya jangan membuat pihak lain tersinggung. Kalau mereka tidak suka agama dan Nabinya diusik-usik tak usah disinggung. Ini sepertinya kaset lama terus diputar diulang-ulang dan selalu motifnya sama. media barat juga tidak mau berhenti membahas nabi umat islam dari sisi negatif dan langsung bisa ditebak kalau pasti ada reaksi. Sebodoh-bodonya orang islam kalau agama dan nabinya dijelek-jelekkan pasti akan membalas.


Atau boleh jadi ada motif lain dari peristiwa di Perancis kali ini. Presiden Perancis sudah mengatakan tidak ada hubungannya dengan agama Islam?, ada hubungan teroris majalah CharlieHebdo dengan pelaku penyanderaan toko milik seorang Yahudi, hampir bersamaan ada penyanderaan toko perhiasan. Pelaku ada hubungan setidaknya pernah berhubungan kelompok islan radikal yang lepas dari pantauan dinas rahasia dunia seperti cia mossad atau m16. Akan ada apa di Francis sebentar lagi yang ada sangkutpauntnya dengan Islam? Akan ada apalagi di Timur Tengah?.
Wait and see!.