Minggu, 02 November 2014

Asyura waktu Mappassagena

Seorang tanteku mengadakan acara kecil-kecilan. Syukuran atas launcing sebuah cape mini untuk anaknya di depan rumahnya. Dipilihnya hari yg menurutnya istimewa dan diharap membawa hoki, yaitu tgl 10 Muharram atau hari Asyura.

Hari Asyura bagi kebanyakan masyarakat Bugis khususnya masyarakat Belawa, sebuah kecamatan di kabupaten Wajo Sulawesi Selatan, dikenal dengan hari Mappassagena atau hari berlapang pangan, berlapang hati.

Hari Mappassagena di mana sebisanya orang memberi sedekah utamanya sedekah pangan kepada yg lain. Kepada anak-anak dibagikan makanan setidaknya permen. Hampir sama dgn hari hallowen di negeri Barat, tapi tidak dgn trick or treak. Ibu-ibu membeli peralatan dapur yg masih ada hubungannya dgn makanan, saking ramainya, dahulu ada pasar dadakan khusus hari Asyura.

Kembali ke syukuran tante.
Aku memilih tidak hadir dan bersantap   ramai Tidak enak ada pesta makan tapi memilih puasa sunnah.

Saya sendiri merasa dilema atau mungkin galau soal pesta makan dan puasa di hari Asyura. Dikatakan orang-orang pintar. Pintar dari sebelah mana dan dorongan pikir dan hati mana. Asyura adalah hari berbagi?, hari berlapang makanan?; hari berpuasa juga?.

Untuk puasa sendiri, disunnahkan pada hari kesepuluh Muharram pada perhitungan komariah. Yg jadi masalah, hari kesepuluh itu pada saat mana? Ikut perhitungan mana?, perhitungan pemerintah?, Muhammadiyah, atau kelompok masyarakat Islam mana lagi?. Yg pastinya tidak mungkin satu tanggal untuk dua atau tiga hari berbeda.

Dalam banyak hal kita harus belajar lalu berikhtiar supaya terhindar dari biddah.

Sabtu, 04 Oktober 2014

Nazar Nabi Ibrahim

Suatu waktu, Nabi Ibrahim menyembelih hewan untuk siar agama. Kali ini kubannya begitu banyak. 1.000 ekor domba, 300 sapi, dan 100 ekor unta. Orang-orang pada keheranan.
Nabi Ibrahimpun mengatakan kurban itu belum seberapa dan belum apa-apa, anaknya sendiri akan dikurbankan seandainya Tuhan menganugerahinya seorang anak.

Entah beliau keceplosan, congkak, atau putus harapan punya anak yg hingga usia uzurnya belum juga punya.

Tak berapa lama setelah kejadian itu, istri kedua beliau, Hajar, hamil dan beberapa bulan kemudian melahirkan seorang putra.Ismail. 

Pada usia sekitar 13 tahun anak itu, bapaknya bermimpi menyembelihnya. Sang bapak menyangka kalau mimpi itu hanyalah bunga tidur dan mungkin mimpi setan yg tak harus diperhatikan. ahkirnya dia memastikan kalau mimpi itu benar setelah tiga kali bermimpi yg sama. Ia teringat perkataanya beberapa tahun yg lalu. Dan saatnya menunaikan janjinya untuk menyembelih putranya sendiri yg dicintainya sebagai penebus nazar.

Beliau seorang cerminan taat, beriman, konsisten serta dimuliakan kaumnya.
Haruskah menunaikan semua janji walau janji itu bukan lahir dari lubuk hati paling suci, lahir dari keangkuhan atau janji karena berusaha meyakinkan orang lain bahwa apa yg diyakininya adalah benar pada hal dalam hati ragu dan galau, lebih-lebih kalau sifatnya amat politis. Semisal gantung di monas atawa jalan kaki dari Jogya ke Jakarta.

Yang jelas tidak ada kewajiban menunaikan janji atau nazar kalau hal itu bertentangan dengan syariat. Dan cukuplah kecaman moral dari orang yg mempersaksikannya.

Jumat, 03 Oktober 2014

PERPU PILKADA, SBY maju kena mundur kena

Setelah RUU PILKADA disahkan DPR, Presiden SBY langsung mengungkapkan kekecewaanya. Beliaupun menegaskan akan mengeluarkan peraturan pengganti undang-undang. Peraturan istimewa secara subjektif.

Banyak orang tak habis pikir atas kekecewaan dan keinginan presiden itu.
Bagaimana tidak, RUU PILKADA yg dimasalahkan itu atas usulan pemerintah setidaknya diketahui pemerintah lalu dibawa  sampai ke sidang DPR.

Kenapa tidak dari dulu RUU itu dikaji lebih dalam plus minus secara  politis atau sosiologis.

Lalu presiden kecewa pada siapa?, Sentimentil pada media?, Pada Partai Demokrat yg walkout?. Suara Partai Demokrat juga tak ada pengaruhnya dalam voting seandainya tetap hadir setuju atau tidak setuju.
Atau Pak SBY ingin memperbaiki citranya yang habis-habisan dibully disosial media. Hastag sby pun sempat menjadi trend dunia. Sungguh menyakitkan hati di masa-masa akhir  kekuasaannya.

Rencana PERPU PILKADA yg akan dikeluarkan  itupun oleh pihak Koalisi Indonesia Hebat skeptis alias tidak banyak pengaruhnya. Toh perpu itu harus lewat sidang DPR juga yg mayoritas dikuasai pihak yg berseberangan.
Koalisi Indonedia Hebat tetap curiga kalau perpu itu hanyalah salah-satu strategi politik SBY dan Partainya karena sudah ada deal menguntungkan dari koalisi Merah Putih. Ketua MPR?

Kasihan, Pak SBY tidak bisa menghindar dari kekisruan politik di akhir pemerintahannya. Maju kena mundurpun kena. Serba salah. Segala apa yg dipikirkan dan dilakukannya oleh pihak lain selalu digiring ke hal politik culas.

Selasa, 30 September 2014

Anas benar Mr. A-nya Ramadhan Pohan?


Beberapa tahun yang lalu, 2011, dan beberapa bulan setelah Anas Urbaningrum terpilih jadi ketua umum Partai Demokrat, Ramadhan Pohan sentimentil mengatakan kalau ada orang yg ingin menghancurkan Partai Demokrat dari dalam.Bukan hanya ingin menggoyang. Dia adalah Mr.A.
Karena tidak merinci siapa Si Mr.A, membuat banyak pihak berspekulasi tentang sosok misterius itu. Akbar Tanjung?, Amin Rais?,Aburizal Bahri? ataukah mungkin Anas Urbaningrum
sendiri?.

Lebih langjut orang penting Partai berlambang mercy biru itu mengatakan kalau Mr.A adalah orang lama tapi baru dan orang dalam yg disusupkan dari luar.
Misteri tentang Mr. misterius itu kembali diingat setelah Anas Urbaningrum  ditetapkan tersangka, ditahan dan diputus hukuman 8 tahun penjara oleh pengadilan.

Benarkah Mr. A itu adalah Anas Urbaningrum?

  • Bukankah dia baru masuk politik formal setelah terpilih jadi anggota DPR RI. Dia sudah lama terlibat beberapa aksi dan moment penting menjelang tumbangnya Orde Baru. Terus dia disusupkan siapa dan kelompok mana?Partai Golkar dan Partai Amanat Rakyat paling aktif membela diri, soalnya sahabat Anas banyak dipartai itu dan juga lebih sepaham dengan Amin Rais.




    Apa pula indikasi yg membuat Ramadhan Pohan sesumbar tentang Mr. A yg sekaligus Anas tersirat. Apa sudah mengetahui penyelewengan Anas sebelum pengadilan menjadikannya tersangka. Atau dia sudah dapat informasi dari penyelidik lembaga anti korupsi kalau Anas tidak bisa lagi menghindar dari bukti-bukti yg ada. Apa Dia dan cum suitnya tidak puas Anas terpilih jadi ketua umum bukan calon lain yg didukungnya?

    Ramadhan Pohan seorang mantan jurnalis dan juga politikus yg mungkin tetap membuat Mr.A itu misteri.

    Minggu, 28 September 2014

    Voting RUU PILKADA, kalah siapa?

    Voting RUU Pilkada yg memutus pemilihan Kepala Daerah dikembalikan ke DPRD, meninggalkan pro dan kontra. Yang kontra menyebutnya mundurnya demokrasi dan yg pro mengatakan kembalinya demokrasi pacasila(permusyawaratan). Yang satu menuduh DPRD jadi sarang korupsi dan nepotisme yg lain mengklaim meminimal bentrok antar pendukung. Dan lucunya masing-masing pihak menklaim atas nam rakyat. 
    Bukankah kalau ada satu yg  benar pasti yg lainnya salah, tidak mungkin dua-duanya benar pun sebaliknya.

    Pihak satu menuduh, arah RUU itu untuk menjegal pemerintahan dan koalisinya karena sebelumnya ada beberapa partai yg ingin pilkada langsung tapi kalah dalam pemilu kini berbalik memilih pilkada lewat DPRD karena secara administratif anggotanya lebih banyak.
    Pihak kontra RUUD Pilkada yg tergabung dalam koalisi pemerintahan Tahun 2014-2019, hematnya, bisa menang dalam voting melawan Pro yg tergabung dalam koalisi merah putih seandainya intensifnya dan cantiknya komunikasi dgn yg pro. Apa mungking karena mereka angkuh atas kemenangan pemilu dan tak mau nego alagi kalau sdh menyinggung soal kedudukan dalam pemerintahan(bagi upah hasil kerja bersama siapa). Atau sudah merasa yakin menang voting setelah orang-orang penting PDIP yakin beberapa anggoa koalisi merah putih (PPP-PAN-GOLKAR-GOLKAR-bahkan DEMOKRAT) mendekat. 

    Apalagi Presiden terpilih, Jokowi, dgn yakin kalau PPP sdh 80% ?. Ditambah lagi mimpi kalau Partai Demokrat setuju Pilkada Langsung dgn 10 syaratnya.

    Tapi ada daya koalisi pemerintah harus gigit jari setelah kalah suara. Partai Demokrat dan Presiden SBYpun jadi pelampiasan kekecewaan mereka terutama dari PDIP.
    Hematnya kalau koalisi pemerintah mau bermain 'cantik', karena suasana sidang sulit ditebak kecuali kalau mereka selalu dibuai mimpi menang voting, saat Partai Demokrat Memutus walkout akibat tuntutannya tidak diakomodir, ramai-ramai saja walkout supaya hasil sidang tidak korum. Baru kemudian memikirkan strategi lain menang voting.
    Bukan tak mungkin koalisi pemerintah tak memikir itu. Disana banyak pakar politik dan ahli strategi. Kecuali terbuai mimpi menang atau jangan-jangan sekadar siasat karena sebenarnya mereka juga setengah-setengah pada pilkada langsung yg hasilnya...? Hanya demi banyak pendukung yg mengatasnamakan rakyat dan juga ada tema PRO RAKYAT . lumayan rakyat versus koalisi kalah pemilu .

    Duh politik memang sulit ditebak arah dan maunya apalagi sdh menyangkut kepentingan kelompok.

    Masing-masing pihak yg berkomplik bertindak selalu membawa-bawa kata atas nama rakyat! Rakyat yang mana itu ? Padahal kalau ada kepentingan rakyat seperti bbm yg tinggi, pemerintah selalu berdalih demi menyelamatkan anggaran negara.

    Rabu, 27 Agustus 2014

    HABIS AL QAEDAH TERBITLAH ISIS


    Semenjak Al Qaeda dituding sebagai pelaku runtuhnya gedung kembar WTC, 11 September 2001 lalu, dunia Islam mengalami degradasi. Defenisi Agama Islam kacau. Kutukan dan cemohan dmana-mana. Jadilah Islam sebagai agama teroris, pelegal pembunuhan, intoleran, pelanggar HAM dan stigma negatif lainnya. Media Baratpun semakin memperparah.

    Sampai kini, peristiwa penabrakan gedung kembar itu masih misterius. Benarkah pelaku utama dari Al Qaedah?,meski ada konfirmasi dari orang penting AlQaedah!, atau itu hanya pengakuan sekadar membesarkan kemampuan kelompoknya lalu musuh jadi takut?. Siapa Osama bin Laden? Apa dia benar-benar prihatin atas nasib umat Islam Palestina?, benarkah dia agent Barat dan dijadikan peluncur untuk mengobok-obok Timur Tengah?, kenapa sampai sekarang kematiannya masih dirahasiakan. Kenapa seakan  tabu untuk dibicarakan?

    Belum terjawab misteri Osamah dan Al Qaidahnya, muncul ISIS yg memperjuangkan kekilafahan Islam.
    Semenjak Isis memproklamirkan negara Islam Irak dan Surya, April 2013, timbul kontroversi. Kekalifahan yg diidamkan banyak kelompok muslim dinilai tidak sesuai syariat. Kelompok Al Qaidah masih dinilai lebih baik ketimbang ISIS. Al Qaidah masih selektif menentukan sasaran tapi ISIS membabi buta. ISIS pun tidak mendapat dukungan didunia Islam termasuk Indonesia.
    Timur Tengah kacau balau. Israel terus menggempur Gaza; Irak dan Surya makin panas; Kaum minoritas terancam. Amerika bergeming. Polisi dunia dan pemaksa demokrasi itupun menggempur sentra-sentra Isis di Irak dan Surya. 

    Begitu cepatnya US mengambil tindakan menyerang Isis dibanding melerai Israel-Hamas.

    Apa ada korelasi dari catatan-catatan media kalau US itu gagal mengamankan dan membuat Irak lebih baik dari rezim Saddam Husein. Pemerintahan Irak didominasi kaum syiah yg lebih condong ke Iran musuh abadi US. Surya tidak bisa ditembus musuh setelah Basyar alsaad terpilih memimpin kedua kalinya yg membuat US panas hati.
    Mungkinkah ISIS yg buatan US itu (menurut pengakuan mantan menlu US, Hillary Clinton) sengaja dibentuk untuk menginterferensi Timur Tengah?. ISIS berhaluan Sunni kontra dengan pemerintah Irak yg didominasi Mazab Syiah. 
    Dan kini missi yg dibawa ISIS tidak laku. Iran malah tidak terlalu terpengaruh. Hisbullah juga sama. Masalah ISIS bahkan belum menyamai rating Jalur Gaza yg menyita perhatian dunia dan US tidak bisa berbuat banyak menghentikan serangan Israel ke Palestina. Dengan sangat terpaksa ISIS harus dilumpuhkan sementara yang mungkin sewaktu-waktu bisa diaktifkan lagi?. ISIS berubah jadi Frankeistein yg harus dirobah sebelum mengambil korban lebih banyak walau tuannya sendiri. Bukankah ISIS ingin menghancurkan Ka'bah di Mekah dan berniat menghapus Amerika Serikat dari peta dunia?.


    Spekulasi muncul, mungkinkah  ISIS merupakan hasil konspirasi antara Israel- Usa-Saudi Arabiah. Hehe.. lebih mirip kedengaran :ISIS dengan ISrael-US-Sarabiah. Ditambah lagi rumor kalau Arab Saudi dicurigai sebagai salah satu penyandang dana Isis. Lalu kenapa bisa Israel dan Arab Saudi akur bukankan musuh dalam hal Palestina?. Yah... terpaksa. Arab Saudi tidak senang pada Hamas yg kini menguasai Palestina bahkan memblack list Hamas sebagai Kelompok teroris. Juga Arab Saudi tidak sehaluan dengan Syiah Irak.

    Komplik di Timur Tengah menyita perhatian dunia trik dan konspirasi dunia terbuka lebar. Dan Islam diperebutkan oleh teman bahkan musuhnya. "Buih di lautan semakin banyak, angin dan badai siap mengombang-ambinkan buih itu yg hanya berisi gelembung kosong"...

    Jumat, 04 Juli 2014

    PEMILU, Idealism dan lucu-lucuan ?

    Dari kesekian kalinya pemilu presiden diadakan di Indonesia, mungkin tahun 2014 adalah yang sedikit aneh dan menggelikan. Media kampanye beragam, adu Kreasi kampanye vulgar negatif sampai black. Benar-benar memberi nuansa berbeda dari sisi lainnya.

    Berbeda media kampanye, berbeda cara berfikir dan sebagainya. Atau bisa dikatakan pengembangan dari kreatifitas kampanye  yang lalu-lalu. Termasuk perilaku peserta dan atau pendukung masing- masing.

    Politisi atau Seleberity  tingkat tinggi sedikit banyak menampakkan cermin diri dan cara berpikirnya. Lebih menegaskan integritasnya atau membingungkan. Idealiskah, memosisikan beda dari yg lain, galau, kecewa, atau mungkin sekadar lucu-lucuan ?. Hanya dirinyalah yg tahu siapa dan apa maunya.

    Betapa tidak Hary Tanoe berpindah dari Partai Nasdem ke Hanura, kabarnya di Nasden tak dapat posisi bagus dibanding di Hanura yg langsung diusung jadi cawapres ketum, Wiranto. Tragisnya dipecat ataukah mengundurkan diri setelah gagal memenuhi target pileg. Eh tau-tau secara pribadi gabung pengusung capres Prabowo. Keputusan politik HT karena idealisnya, kecewa, atau memosisikan diri sebagai teman dari rival politik Prabowo ?.

    Hampir mirip dengan FajrulRahman. Dari pertama tak setuju Jk digadang-gadang calon presiden dan atau wapres. Tapi permantap diri berpihak pada Jokowi setelah musuh bebuyutannya ada di pihak lawan Jokowi. Ada Pks, ada Fahri Hamzah, Tipatul Sembiring dan sebagainya. Apalagi Prabowo dekat dgn keluarga mantan presiden Suharto yg pernah memenjarahnya, lebih lagi kalau Prabowo akan mengangkat Suharto jadi pahlawan nasional bila terpilih jadi presiden. Dan hal itulah yg otomatis mengecilkan nilai aktifitasnya di masa orde baru.

    Selanjutnya ada Prof. Mahfud MD dan Rhoma Irama yg lalu berseberangan dengan Muhaimin Iskandar. Mereka dan pendukung masing-masing berharap dicapres atau cawapreskan, malah JK yg diusulkan jadi cawapres Jokowi oleh Muhaimin. Padahal Jk tidak berkeringat untuk Partai K Bangsa dibanding Mahfud atau Rhoma Irama yg dinilai punya efek positif bagi partai.

    Ada lagi pengacara, Farhat Abas yg fenomenal di sosial media. Dari pertamanya dukung Prabowo yg dinilai tegas, kemudian berpindah kepada Jokowi-JK. Apa karena di Prabowo ada Ahmad Dani ?

    Ada lagi, sebagian orang tak habis pikir. Jusuf Kalla, yg beberapa bulan sebelumnya, tidak suka kalau Jokowi dicapreskan. Jk pernah sesumbar mengatakan 'bangsa akan bahaya kalau Jk jadi presiden'. Setelah dicawapreskan PDIP, kata-katanya diingatkan lagi. Bukan Jk kalau tidak bisa ngeles. ' itu dulu sebelum kinerja jk belum nampak', balasnya.
    Saat pemilu tahun 2009, dimana ia capres mengatakan kalau dirinya tidak terpilih maka ia akan pulang kampung (makassar?). Lagi-lagi punya jawaban kalau Indonesia juga kampungnya. Beliau ibarat punya segudang senjata yg dapat membahayakan dirinya sendiri.

    Ada Anies Baswedan sekarang dari tim pemenangan Jokowi-Jk. Dulu pernah mengeritik blusukan Jk sebagai gaya pencitraan. Setelah Jk terpilih cawapres, ia kemudian merapat ke Kubu Jokowi-Jk. Apa ada hubungannya saat JK capres Tahun 2009 dimana JK dalam debat,  bahwa Anies pantas memegang salah satu posisi penting dalam pemerintahannya bila terpilih.

    Prof. Amin Rais, dulu tak terlalu suka Prabowo dari kasus Ham Tahun 1998,  Kini ada dipihak Prabowo. Apa karena ada 'anak emasnya' Hatta Rajasa?.

    Dan banyak lagi penampakan yg ironis dalam perpolitikan dimanapun dibelahan bumi, apalagi Indonesia yg baru berdemokrasi kalau tak mau dikatakan baru mendefenisikan yg namanya demokrasi.

    Tapi itulah politik tidak bisa prediksi bahkan dikhayalkan. Politik ibarat asap yg terbang kemana arah angin menuju.
    Tak ada yang boleh menyalahkan siapa. Tak ada yg berhak memaksa orang lain sependapat ataukah seniat dengan yg lain.

    Selasa, 03 Juni 2014

    PEMILU DAN SKSD

    Berita yg dirilis kompas online menjelang kampanye capres/cawapres sempat memprovokasi pikiranku. Bagaimana tidak hanya gara-gara capresnya direndahkan 2 tukang becak di jawa timur bertengkar lalu berakhir pemukulan.

    Menjelang pemilu entah presiden' legislatif atau pilkada sampai pemerintahan paling rendah, pendukung masing-masing calon pada kasak kusuk. Mereka seperti SKSD alias sok kenal sok dekat.
    Masing-masing merasa paling dekat dan paling kenal dengan jagoannya.

    Saya sanksi mereka yg banyak bicara tentang keunggulan jagoannya memang betul-betul tahu kenal. Bahkan sebagian besar dari mereka belum pernah bertemu calonnya. Mereka sekadar tahu dari info media pers dan lalu memercayainya bulat-bulat.

    Mereka mungkin tidak merasa kalau sebagian besar pers ikut arus berpolitik meski skala kecil-kecilan untuk survive.
    Apa mereka, mania calon, tidak merasa saatnya calon mereka 'promo' harapan, supaya dagangannya laku.

    Lucunya kalau ada pedagang mengatakan" belilah daganganku tapi jeleknya....?.

    Senin, 24 Maret 2014

    CALEG DALAM SEMANGKOK COTO











    Aku baru saja menyerahkan selembar uang 50 ribu ke Daeng Naba' atas semangkok cotonya, ketika tiga anak muda Masuk. Sepertinya mereka karyawan kantor depan warung yg baru Saja saya tempati makan. Mereka ambil tempat duduk sejajar pintu masuk warung agak menyudut.
    "Ada uang pas?", tanya Daeng Naba sambil mengutak-atik laci uangnya.
    " wah, tidak ada", balasku.
    "Saya tukar dulu" katanya lalu keluar tanpa minta persetujuanku.pasrah.
    "Itumi saya bilang, jangan salah pilih lagi". Salah seorang memulai pembicaraan. Mungkin tepatnya melanjutkan apa yg mereka bicarakan sebelum masuk.
    "Ada uang ada suara!", balas temanya.
    "Sekarang bukan lagi jaman money politik, bro", jawabnya sambil menuang air minum di gelas depannya. Ia meneguk sedikit dan "calon yg begituan tak usah lagi dipilih. Itu membodohi masyarakat,mencederai demokrasi. Orang yg mengandalkan uang bisa dipastikan kalau terpilih yg pertama dipikir ongkos politiknya. Berapa dikeluarkan maka ia mencari pos anggaran untuk dipreteli. Kalau cuma menharap gajinya, 5 priode bertugaspun belum cukup", cerocosnya berteori. Nyonya warung yg lagi mencuci mangkok bekas pakai hanya manyung seakan jenuh pembicaraan dengan tema demikian.
    "Malah sebaliknya, sekarang orang-orang sudah pintar. Tidak mau dibodohi lagi beda janji saat kampanye dan setelah terpilih. Kalau sdh dibayar terserahmi mau tepati atau ingkar janji.impas khan?", balas temanya tak mau kalah dan melanjutkan " saya curiga calon yg menentang money politik, jangan-jangan Tidak cukup modal alis modal percaya diri berlebihan saja. Palingan modal stiker". 
    "Siapa sich calonmu", lanjutnya sekilas melihat teman dialognya lalu mengerling pada temannya yg dari tadi diam sabar menunggu hidangan. Temanya yg dikerlingpun membalas kerlingannya dan melirik temannya yg terjebak teorinya sendiri.Lalu meledaklah suara mereka bertiga seakan Kini sepaham.dengan tersipu malu "sepupuku sendiri. Aku mencari calon pemilih sebanyak-banyaknya. Tapi ininya kurang", sambil menggesek-gesekkan ibu jari dgn telunjuknya.
    "Boleh sih, tapi...", kata temanya sengaja tidak melanjutkan kata-katanya. Tapi dilanjutkan temanya yg lain" coto ini kauyg traktir". Hahaha... mereka kembali ketawa bebas tanpa beban politik.
    Saya kemudian keluar warung Daeng setelah menerima uang ansuran kembalian.

    Menarik kalau tak dikatakan lucu. Sampai kini orang masih masalahkan politik uang. Bukankah uang salah satu bagian dari politik?. Politisi mana ya, yg tak mengalkulasi diri dengan uang/ materi. 

    Politik uang atau materi politik kayaknya selalu ada dan akan selalu ada dalam suatu komunitas. Kita bisa lihat sejarah bangsa ini, mulai zaman kerajaan, Hindi Belanda, Jepang, Orla-Orba, Reformasi dan masa apalagi setelahnya.
    bahkan kisah dalam kitab suci ada matre politik. Masa kehidupan Sorga, Iblish-Malaikat-dan Adam manusia pertama. Meski skala dan formatnya beda. Tapi intinya selalu materi dan spiritnya sama.

    Rasanya kurang pas kalau dikatakan kalau menyogok adalah pembodohan politik dan disogok suatu kebodohan dan seterusnya. Tapi bagi banyak orang, menerima sogok untuk memilih tertentu adalah kecerdikan dan tak mau dibohongi lagi. Dulu waktu kampanye mereka obral janji dan bla bla bla. Tapi setelah terpilih, rumah dan kantornya tertutup untuk janjinya.

    Sudah impas kalau menerima bayaran untuk memilih calon yg bayar. Menang atau kalah, menepati atau ingkari janji kampayenya sabodoh amat. Ini mendingan daripada disogok tapi pilih yang lain atau lebih partisipan daripada golput yang katanya suara itu mahal tapi terkadang tak berarti bila pemilu usai.

    Ada berasumsi, calon yg money polytic, setelah terpilih yg pertama dipikir pasti mengembalikan 'ongkos' politiknya. Dari sumber tak dibolehkan hukum. Bukan dari gaji yang sungguh jauh dari nilai yg dikeluarkan sewaktu kampanye. Untuk itulah badan hukum seperti polisi dan kpk diberdayakan.

    Akan selalu ada pilihan politik. Nurani perasaan atau logika. Raga bisa didera hukum tapi jiwa politik bebas mencelah dan mencari celah.

    Kamis, 23 Januari 2014

    PROF. YUSRIL KECEWA PRESIDENTIAL THRESOLD MASIH ADA PEMILU 2014?

    Keputusan Mk tentang uji material Uu Pemilu th. 2008, yang diajukan Effendy Ghozali telah dibacakan. Pemilu serentak  untuk memilih Presiden dan anggota legislatif berlaku efektif pada tahun 2019.

     Keputusan ini masih belum membuat puas Prof. Yusril Ihza Mahendra yang juga mengajukan hal yang sama tapi materinya lebih luas lagi. Dia menganggap putusan itu akan membuat kefakuman hukumnya selama lima tahun. seyogyanya setelah diputuskan saat itu juga berlaku.


    Prof. Yusril curiga  ada apa dgn Mk atas keputusan itu. 



     Pun pihak lain yang sepakat Prof. Yusril , seperti Partai PP mempertanyakan legalitas hasil pemilu 9 april 2014 nanti.
     Sebagai catatann pula kalau partai PP selama ini tidak pernah memenuhi syarat Presidential Thresold dan partai ini lebih siap apabila uu revisi ini berlaku tahun ini apalagi calon presidennya sudah defenitif tidak seperti  Partai-partai besar yg mesih menunggu hasil pemilihan legislatif.

     MK punya pertimbangan bahwa keputusan itu tidak melanggar konstitusi. Mk kuatir bila berlaku tahun ini bisa menimbulkan kegaduhan politik melihat mepetnya wakyu pemilu apalagi semua agenda kpu dudah terjadwal.

     Meski revisi uu itu belum berlaku tahun ini, tapi setidaknya mengurangi kecurigaan pihak yang kontra pada Yusril. Yg mana mencurigai kalau yusril hanya mencari celah supaya Dia lolos sebagai Capres tanpa  presidential thresold. juga karena balas budi kepada presiden sby yng meloloskan partai yusril sebagai peserta pemilu. sebagai balasannya, Yusril menggugat uu pemilu sehingga pemilu ditunda dan partai Sby punya waktu pencitraan yg menjelang pemilu semakin menurun elektabilitasnya.

     Kita tak pernah tahu apa niat dan pikiran orang-orang hebat bangsa ini. kita hanya bisa mengambil hikmah dari apa yang mereka perbuat.












    APA SETELAH YUDICIAL REVIEW UU NO 42 TAHUN 2008?


    Mahkamah Konstitusi telah membacakan putusan atas uji material Uu no 42 tahun 2008 tentang pemilihan umum. Menetapkan pemilihan umum serentak  dan berlaku tahun 2019. berarti pemilu tahun 2014 ini masih mengacu pada uu pemilu sebelum direvisi.

     Dengan begitu, tahun ini, kecil kemungkinan Prof. Ihzamahendra, bisa dicalonkan jadi presiden, yang masih memakai sistem presidential thresold bila melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya tidak pernah masuk bilangan partainya berhak mencalonkan kadernya jadi presiden. Bahkan tahun inipun partainya nyaris tidak masuk peserta pemilu.

     Apakah Prof. Yusril tetap menginginkan pemilu serentak tahun ini dengan melihat celah hukum yang didapat? atau bersabar menunggu tahun 2019 seandainya 9 April 2014 nanti, partainya belum mampu menempuh presidential thresold.

     Yang pasti sebelum pemilu 2019 yang mengadekan pemilu presiden dan anggota legislatif bersamaan, masih menunggu kemungkinan judicial-judicial review tentang pemilu. Dan para cendekia tetap terus mencari celah uu  menurut 'BANGSANYA SENDIRI'.
     



    Sabtu, 04 Januari 2014

    DOA BERBAYAR

    Di penghujung tahun 2013, beberapa media menghebohkan publik atas terbitan berita tentang titipan doa dgn dominasi tertentu. 

    Orang Islam diperintahkan berdoa langsung kepada Allah tanpa perantara. 

    Memang beberapa ulama membolehkan orang yang diyakini punya berkah dan ma'sum mendoakan orang lain, bahkan Rasulullah ,Muhammad saw,  bahkan beberapa sahabatnya sering mendoakan orang lain. Tapi sungguh sangat berbeda dengan apa yang dihebohkan ini.

    Bedanya karena adanya dominasi sejumlah uang yang ditentukan. Lalu didoakan ditempat-tempat mustajab doa diijabah.
    Apakah ini modus baru mem'bisnis'kan agama?

    Saya tidak habis pikir, bagaimana jalannya.
    Kalau banyak minta didoakan tentu banyak pendoa juga, ya?
    Siapa yang tahu kalau doa yang dititipkan sudah dilaksanakan?. Sistem kepercayaan? 

    Saya jadi menghayal kalau pemalas dimanfaatkan atau memanfaatkan.
    Tidak perlu mengurus soal ibadah termasuk berdoa, cari duit saja sebanyak-banyaknya lalu bayar orang untuk mendoakan.

    Tapi biar bagaimanapun, di situ juga ada hikmah. Dan zizylain hidup berbisnis dan ibadah.